Sabtu, 31 Desember 2016

APA SIH PERBEDAAN GEYSER DAN GLETSER?

GEYSER

Geyser adalah sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik, mengeluarkan air panas dan uap air ke udara. Nama geyser berasal dari kata Geysir di Haukadalur, Islandia. Kata itu kemudian menjadi kata kerja bahasa Islandia gjósa, "menyembur".


Pembentukan geyser bergantung kepada keadaan hidrogeologi tertentu yang hanya terdapat di beberapa tempat di Bumi, dan karena itu geyser adalah fenomena yang jarang ditemui. Sekitar 1000 ada di seluruh dunia, sekitar setengahnya di Yellowstone National Park, Amerika Serikat. Aktivitas semburan geyser dapat berhenti karena pengendapan mineral di dalam geyser, gempa bumi, dan campur tangan manusia.

Penyemburan nitrogen cair telah diamati di bulan planet Neptunus, Triton. Selain itu di kutub selatan planet Mars yang ditutupi es, terdapat kemungkinan sembuaran karbon dioksida. Fenomena ini juga sering disebut geyser, namun bukan disebabkan oleh energi geothermal, melainkan pemanasan oleh matahari dan efek rumah kaca. Di Triton, nitrogen dapat menyembur dengan ketinggian 8 km.

GLETSER

Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.

Fenomena laut di Maluku Tengah Menjadi Merah

Warna air di perairan Pulau Ai, Kepulauan Banda, Maluku Tengah, tiba-tiba menjadi merah (21/6/2015). Fenomena itu membuat warga setempat geger dan panik. Banyak juga nelayan yang enggan untuk melaut karena warnanya seperti darah.

Apa sebenarnya penyebab perubahan air laut menjadi merah? Apakah benar itu merupakan pertanda bencana akan terjadi atau tanda akhir zaman? Peneliti alga dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Boy Rahardjo Sidharta, mengatakan, "Kalau bukan pencemaran kimiawi berupa zat warna, pasti itu fenomena red tide." Red tide merupakan perubahan air laut menjadi merah yang disebabkan oleh ledakan populasi alga merah, jenis alga yang sel-selnya kaya pigmen phycoerythrin. "Kalau jumlahnya sedikit, tidak kelihatan merah. Tapi, ketika terjadi blooming yang dalam 1 ml bisa berisi ribuan-jutaan sel, maka sangat jelas terlihat dengan mata telanjang," kata Boy. Penyebab ledakan populasi alga bisa beragam, mulai dari melimpahnya nutrien di laut atau yang disebut eutrofikasi hingga pemanasan global.

Suhu air laut yang meningkat akibat pemanasan global memicu peningkatan metabolisme sel alga. Akibatnya, kecepatan pembelahan atau reproduksi alga juga meningkat. "Kalau sudah membelah cepat, maka akan mendominasi dan perairan 'berubah' menjadi merah, atau hijau, coklat, atau lainnya," kata Boy.

Ledakan populasi bencana dalam kondisi tertentu, memang bisa memicu bencana bagi perikanan dan nelayan. Alga dalam jumlah besar akan membuat stok oksigen di perairan berkurang. Dampaknya, banyak ikan akan mati. Blooming bisa terjadi pada alga jenis apa pun. Kadang, alga yang mengalami blooming adalah jenis yang beracun dan tidak mengakibatkan perubahan warna menjadi merah. Bila yang terjadi adalah blooming alga beracun (HAB), hal itu harus segera diatasi. Racun dari alga bisa meracuni biota laut lain, bahkan membunuh manusia.

Salah satu cara mengatasi blooming alga beracun adalah dengan menebar serbuk kimia untuk menekan pertumbuhannya. Namun, cara itu tak ramah dan hanya memindahkan masalah ke dasar laut. Meski demikian, belum ditemukan cara lain yang efektif untuk mengatasinya. Biasanya, hanya muncul larangan mengonsumsi produk laut dari daerah yang dilanda HAB untuk mencegah dampak buruk terhadap manusia.

Fenomena Laut Paling Menakjubkan



Laut adalah salah satu bentuk alam yang terdapat pada lapisan hidrosfer. Lmerupakan kumpulan air asin yang sangat luas dan didalamnya terdapat berbagai jenis mahluk hidup. Selain itu,laut juga sering menunjukan fenomena-fenomena aneh yang sangat menakjubkan. Berikut 7 fenomena laut paling menakjubkan.


Bioluminescence



Fenomena ini bisa merupakan paling indah yang pernah terjadi, di mana reaksi kimia alami yang disebut bioluminescence, terjadi pada saat sebuah mikro-organisme di dalam air terganggu oleh oksigen yang menyebabkan bakteri bioluminescent bersinar. Foto fenomena laut yang menakjubkan ini diambil oleh seorang fotografer bernama Doug Perrine saat berkunjung ke Vaadhoo, salah satu pulau Raa Atoll di Maladewa.


Pusaran Air


Pusaran air merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi di lautan. Pusaran air tersebut sangat berbahaya karena dapat menyedot apa pun yang terdapat di sekitarnya. Kemudian pusaran air tersebut akan menenggelamkannya hingga ke dasar laut.




Pasang Merah 








Fenomena menakjubkan selanjutnya adalah pasang merah atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan ‘red tide’. Fenomena pasang merah ini disebabkan oleh beberapa spesies ganggang sehingga menyebabkan air di bagian pesisir terlihat berwarna merah. Dibalik keindahannya, pasang merah ternyata juga dikaitkan dengan produksi racun alami. Efek yang paling mencolok yaitu menyebabkan kematian pada beberapa hewan yang terkena pasang merah. Pasang merah pernah terjadi di lepas pantai La Jolla San Diego, California.


Bunga Es

Jika disentuh bunga es ini sangat halus dan terlihat sangat indah. Fenomena bunga es biasanya kerap ditemukan di perairan laut yang dingin. Fenomena Bunga es biasanya terbentuk ketika kondisi cuaca sangat dingin, ketika angin bertiup sangat sedikit. Mereka dapat tumbuh dengan diameter yang mencapai 4 cm. 

Pertemuan Dua Lautan  


Pertemuan dua lautan merupakan fenomena yang sangat menakjubkan di mana Samudera Atlantik dan Mediterania bertemu, tapi tidak bercampur satu sama lain.




Sungai di Dasar Laut


Sungai ini memiliki air tawar yang mengalir di dasar laut yang asin dan juga ditumbuhi dengan daun dan pohon.

Api di Dasar Laut 


Api yang berada di dasar laut ini sangat mirip seperti gunung berapi di darat yang mengeluarkan lava cair dan abu vulkanik. Suhunya tak tanggung-tanggung bisa mencapai 231 derajat Celcius. Meskipun sangat panas, namun tidak cukup untuk memanaskan air yang berada di atasnya, begitupun seluruh air tersebut tidak mampu memadamkan api tersebut.


Brinicle 



Sebuah brinicle atau air garam es membentuk es bawah laut ketika aliran air menjadi sangat dingin. Fenomena laut yang aneh ini terjadi ketika air yang kaya akan garam bocor dari es laut, kemudian tenggelam ke dalam laut serta membentuk jenis es yang unik. Brinicle biasanya terjadi pada perairan laut yang bersuhu dingin seperti kutub Utara dan Selatan. Fenomena ini juga bisa menjadi sangat berbahaya untuk makhluk yang hidup di dalam laut.